Berikut beberapa jeda Radio Rodja yang dapat saya kumpulkan, walaupun tidak semua.
Jeda ini bisa di download secara gratis oleh teman sekalian (langsung klik)
Download Audio Jeda Radio Rodja
Radio Ini Beroprasi Tanpa Musik dan Iklan

Jeda Radio Rodja – Ahmadiah Bukan Islam

Jeda Radio Rodja – Apa itu Bid’ah

Jeda Radio Rodja – Bom Bunuh Diri Bukan Jihad

Jeda Radio Rodja – Cinta Dunia

Jeda Radio Rodja – Hijab

Jeda Radio Rodja – Ibu

Jeda Radio Rodja – Agama Islam yang diridhai oleh Allah

Jeda Radio Rodja – Kesempurnaan Islam

Jeda Radio Rodja – Riya dan Ujub

Jeda Radio Rodja – Shalat Tahajjud

Jeda Radio Rodja – Tidak Ada Lagi Nabi

Jeda Radio Rodja – Waspadai Agama Syi’ah

Jeda Radio Rodja – Al Maut

Jeda Radio Rodja – Ibadah

Jeda Radio Rodja – Musibah

Jeda Radio Rodja – Hukum Musik

Jeda Radio Rodja – Birrul Walidain (update 02/07/2011)

Jeda RodjaTV – Jangan Sia-siakan Waktumu

Jeda RodjaTV – Kewajiban Mengikuti Sunnah

Jeda RodjaTV – Menanam Pohon Di Surga

Jeda RodjaTV – Mengikuti Pemahaman Para Shahabat

Jeda RodjaTV – Siapa Anda Wahai Kyai

Jeda RodjaTV – Siapa Bilang Bid’ah itu Sesat
adapun untuk jeda Rodja TV kami saya juga telah mengumpulkanya di
kumpulan jeda rodja tv .
Untuk Lebih Lengkap dan Update
Jeda-jeda or Bumper Radio Klik Disini (Link Resmi Radio Rodja)
assalamu'alaikum terimakasih ya buat jeda roja semoga bermanfaat
BalasHapussalam kenal.... terimaksih atas infonya, suatu saat bisa di download nih
BalasHapusSetiawan@ : Permisi, Maaf ana gk pakai salam Ya...? Karena ana dan antum mungkin beda keyakinan. Oiya, tadi pas lagi iseng Browsing ana tertarik mendengarkan Mp3 "Siapa anda, Wahai kyai", Subhanallah... Mantabb...!! Tapi sayangnya kq gk disebutin nama kiyainya sih...?! Ana jadi bingung, Jgn2 kyai2 dilingkungan ana ya ? Atau.... Mm, (Hh.. Jd bingungggg...???? Smbil garuk garuk kepala) Orang yang arif dan alim, pastinya berkenan memperjelasnya agar gk terjadi kesalahan dalam memahami..
BalasHapus@Agus Setiawan
BalasHapusAlhamdulillah keyakinan ana ISLAM yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada Nabi Muhammad adalah Rasulullah....
dalam Jeda yang antum sebutkan menjelaskan tentang keadaan kiyai (walaupun tidak semua kiayi) yang diagungkan secara berlebihan oleh para pengikutnya...
dan ana dahulu pun sempat mengikuti dan menyaksikan hal-hal yang seperti itu, inti nasihat tersebut adalah hendaklah kita mengagungkan seseorang dengan kewajaran tidak melebihi kadarnya..
@Ryn Oedin :
BalasHapusAlhmdulillah, Afwan, awalnya sy sempat bersuudzan, takut klo2 dimurkai, tp ternyata pemilik Web ini baik... Afwan ya ?!
Waktu dengerin kmren, sy sempat shock jg sich ? Dilarang mencium tangan kyai, apalagi yang hingga ruku'.
Tapi klo menciumnya bertujuan menghormati, sayang, atau memuliakan boleh gk Ya ?! Krn smpe skrgpun sy sdh terbiasa mencium tangan guru2 ngaji.
Klo menurut sy sih mencium tangan guru, orangtua, atau ulama gk masalh, asalkan niatnya gk menyembah... Khan Tujuannya menghormati mereka.. Jd gk masalah...
BalasHapusjangan berbicara tanpa ilmu.. emg kamu cp ustadz... ulama`
HapusMenciumtangan guru/Kyai/Orangtua karena memuliakannya adalah sunah, dikatakan sunnah karena telah dicontohkan sahabat kepada Baginda Nabi Saw. Adapun landasan Landasan dalil Nasnya sbb ;
BalasHapusعَنْزَارِعٍ وَكَانَ فِيْ وَفْدِ عَبْدِ الْقَيْسِ قَالَ لَمَّا قَدِمْنَاالْمَدِيْنَةَ فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا فَنُقَبِّلُ يَدَالنَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرِجْلَهُ رَوَاهُ أبُوْ دَاوُد
Artinya: Dari Zari’ ketika ia menjadi delegasi suku Abdil Qais, ia berkata, Ketika kamisampai Madinah kami bersegera turun dari tunggangan, lalu kami mencium tangandan kaki Nabi s.a.w. (H.R. Abu Dawud,).
Andaikan hadist tersebut ditolak, didhaifkan, dimaudhu'kan oleh para ustadz itu, karena mereka gk pernah mendenganya, atau karena bukan hadist Bukhory, maka baiklah, kami alihkan keriwayat milik bukhory :
عَنِابْنِ جَدْعَانْ قالَ لاَنَسْ اَمَسَسْتَ النَّبِيَّ بِيَدِكَ قالَ نَعَمْفقبَلهَا رواه البخارى واحمد
Artinya: dari Ibnu Jad’an ia berkata kepada Anas bin Malik, apakah engkaupernah menyentuh Nabi dengan tanganmu ?. Anas menjawab : ya, lalu Ibnu Jad’anmencium tangan Anas tersebut. (H.R. Bukhari dan Ahmad)
عَنْصُهَيْبٍ قالَ رَأيْتُ عَلِيًّا يُقَبِّلُ يَدَ العَبَّاسْ وَرِجْلَيْهِر واه البخارى
Artinya: Dari Shuhaib ia berkata : saya melihat sahabat Ali menciumtangan dan kaki sahabat Abbas. (H.R. Bukhari).
Hadist hadits di atas secara terang benderang menceritakan tardisi mencium tangan di zaman Nabi, juga Zaman Sahabatnya. Dan sesungguhnya masih ada lagi yang lainnya lagi...
Lalu mengapakah Para Ustadz itu mengatakan dilarang ya ?! Jikamereka mengatakan itu syirik ! Apakah mereka juga akan sampai hati mengatakan bahwa Baginda Nabi dan Sahabatnya syirik juga ?! Karena telah melakukan
Hh, jadi rancu jikadipikir2. Sebagai seorang muslim kami harus tetap berbaik sangka, itulah ajarankyai – kyai kami. Wallahu A’lam...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus